Kisah Perjalanan Seorag Anak Kampung Demi menggapai cita-cita
Baik terimakasih untuk pertanyaa ini yang diajukan kepada saya. Saya akan menceritakan secara singkat tentang perjalanan hidup/perjuangan saya sehingga saya bisa tiba di Aceh, Pertama sekolah di SD Inpres Naramasa tanggal sekolah lupa kalau tahun masih ingat yaitu:, 2007 saya di SD cuma Sekolah 5 tahun saja karena dari kelas 4 langsung di naikan ke kelas 6 aku pun tidak tahu penilaian dari guru aku punya kelebihan apa sehingga dikasih baik langsung ke kelas 6, tapi aku mulai tahu setelah lulus dan jempa sama salah satu guru yang pernah mengajar pada waktu aku masih SD beliau menceritakan sedikit tentang aku katanya aku sedikit pintar dari teman-teman aku, itu bukan kata aku itu kata beliau kepada saya saat jumpa.
Foto SD Inpres Naramasa
Awal bersekolah di sekolah ini kami masih belajar dengan alat apa adanya tidak seperti sekolah lain di kota sana tetapi saya tidak pernah pudar semangat saya untuk belajar karena niat dan tujuan saya sudah tumbuh sejak kecil saya punya impian besar yaitu, kuliah di luar negeri, jadi saya membuat tahap-tahap poin yang ingin saya tempui nanti, pertama saya berencana sekolah SMP nanti harus di luar wilayah kecamatan dan akhirnya tercapai satu poin, kini point ke dua SMA di luar papua dan poin in pun terwujud akhirnya saya bersekolah di salah satu SMA negeri di kabupaten Tangerang yaitu;, SMA negeri 19 kabupaten Tangerang Banten.
Foto SMP negeri 1 Bintuni
Setelah tamat dari SD Inpres Naramasa saya nganggur satu tahun alasannya karena ibunda Alm baru saja meninggalkan kami semua jadi pada waktu itu bapak saya tidak memperbolehkan saya, kakak-kakak dan adik saya kami pergi kemana-mana meningkatkan beliau karena masih dalam duka keluarga kami, sehingga aku tertunda setahun sekolahnya padahal pada waktu tamat aku sangat semangat untuk lanjut tetapi apalah dayaku kalau bapak sudah berkata seperti itu,
setelah setahun kemudian nganggur tiba-tiba dari kota datang kakak sepupu yang tinggal di kota ke kampung Naramasa dengan tujuan menangani proyek perumahan sosial dari dinas sosial kabupaten teluk Bintuni, setelah pekerjaan mereka selesai dan saatnya mereka balik ke bintuni lalu saya di ajak untuk ikut ke bintuni melanjutkan sekolah disana, karena sudah setahun duka kami akhirnya bapak mengizinkan saya pergi ke kota untuk sekolah disana walaupun kami hidup cuma pas-pasan saja tapi dengan model nekat saya pun ikut dengan mereka ke bintuni lalu
menempuh pendidikan disana di jenjang pertama/SMP, pada waktu kami sampai disana waktu semua sekolah SMP disana sudah penutupan pendaftaran, tetapi kakak ipar punya saudara di SMP negeri 1 Bintuni (Tahap poin 1) kebetulan beliau kepada sekolah jadi mudahlah untuk urusan saya untuk masuk sekolah itu dan akhirnya saya berhasil didaftarkan keesokan harinya saya masuk sekolah seperti teman-teman lainnya disekolah, berjalan tiga tahun saya sekolah dan ketika tamat dari SMP tersebut saya mulai mencari informasi tentang sekolah ke luar papua.
Foto SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang
Pada waktu seusai ujian nasional saya balik ke kampung jumpa dengan keluarga dan habiskan waktu liburan di kampung ada info tentang hasil kelulusan kami akhirnya kembali ke kota dan coba daftarkan diri di SMA Negeri 1 Bintuni dan kemudian saya pun akhirnya dapat informasi dari salah satu teman beda sekolah dia sekolah di salah satu sekolah yayasan yaitu; SMP Ypk Bintuni bahwasanya ada pencarian siswa untuk seleksi untuk masuk program afirmasi pendidikan menengah (ADEM) dan saya respon positif dengan semangatnya saya ambil brosur lalu daftarkan diri saya untuk ikut
seleksi, akhirnya saya berhasil ikut seleksi dan tinggal menunggu hasilnya, karena lama hasilnya saya pun ikut belajar di SMA Negeri 1 Bintuni dan hampir 3 mingguan akhirnya hasil seleksi pun keluar dan saya berhasil lulus seleksi untuk sekolah ke Banten, tepat pada waktu pengumuman hasil kami Bapak saya ada dan beliau pun keberatan untuk melepaskan saya pergi merantau
karena kondisi ekonomi keluarga kami tetapi ini kata saya pada bapak saya "pak Simon tahu perasaan bapak tapi simon mohon jangan halangi simon lagi karena ini kesempatan simon karena kesempatan itu hanya sekali pak" akhirnya bapak saya pun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan memberiku izin berangkat ke Jakarta untuk menempuh pendidikan jenjang atas (SMA), tepatnya di SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang (Tahap poin 2) disana mulai muncul perubahan berfikir yang lebih suka kritis dan suka belajar untuk memahami dunia modern,
Setelah lulus dari SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang saya mulai mencari informasi lagi tentang beasiswa kuliah ke luar negeri tetapi sayangnya karena kondisi ekonomi saya walaupun sudah jumpa dengan beberapa penawaran beasiswa untuk kuliah di luar negeri tapi saya masih berfikir dahulu soal ekonomi keluarga yang hanya pas-pasan saya tidak punya keluarga yang jadi pegawai kantor atau lainnya sehingga menjadi hambatan untuk menuju ke (Tahap poin 3) lalu saya putuskan untuk S1 di Indonesia dan waktu saya dikasih pilihan dari program afirmasi pendidikan tingkat tinggi (ADIK) saya pilih Universitas sebelas Maret dengan jurusan Hubungan internasional dan Sastra Jerman, dan pilihan kedua di Universitas Padjajaran Bandung dengan jurusan Perfilman dan Agribisnis, tetapi akhirnya diluar dugaan saya dan akhirnya nama saya keluar dari hasil Kemendikbud saya dapat di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Apa boleh diriku ini kalau memang sudah keputusan resmi dari kementerian dan pada waktu saya beritahu soal hasil ini kepada bapak saya pun tidak bolehkah karena, seperti yang semua orang di luar Aceh dan Papua ketahui bahwasanya dua wilayah terpojok ini selalu konflik maka Bapak saya pun agak berat untuk memberikan izin pada saya untuk pergi tapi ada saja kata dari saya yang bisa mampu meluluhkan hati bapak seperti ini kata saya " Pak izinkan simon pergi karena tujuan simon kesana bukan untuk cari musuh ataupun lawan tapi, simon hanya ingin mencari ilmu, pak kita bisa saja berfikir bahwasanya semua orang itu jahat di luar sana tapi itu hanya lewat fikiran saja kita belum menyaksikan secara langsung, siapa tau beda dengan apa yang kita pikirkan ini).
Kampus Tercinta Universitas Malikussaleh
Akhirnya saya berhasil membujuk bapak dan saya di berikan restu untuk merantau lebih jauh lagi dari unjung ke unjung yaitu; Bintuni Papua Barat ke Lhokseumawe Aceh Utara
Cerita ini selanjutnya bisa disaksikan didalam video ini
Selesai……
Sekian dan terimakasih, cukup sampai disitu singkat cerita dari aku mulai dari SD, SMP, dan SMA kiranya bisa menjawab pertanyaan ini mohon maaf jika ada kekurangan atau salah kata mohon di maklumi 🙏🙏
Komentar
Posting Komentar